Italia tak akan pernah kekeringan bakat-bakat baru dan pemain Napoli ini
pantas menjadi sandaran harapan untuk meraih kesuksesan di Piala Eropa
2016.
Gianluigi Buffon kemarin mengatakan hal yang mungkin membanggakan bagi Lorenzo Insigne.
"Insigne bisa membawa Azzurri ke level yang lebih baik lagi," demikian Buffon.
Sebelumnya, Giovanni Trapattoni juga memberikan pujian yang kurang lebih sama.
"Insigne membawa kualitas di lini depan dalam setiap peran lini serang Italia," tandasnya.
Dua pujian dari veteran sepakbola Italia pastinya bukan suatu hal
yang kemudian pantas dianggap remeh. Keduanya melihat sesuatu yang
berbeda, dan mungkin bisa menentukan akan sukses Italia di perhelatan
Piala Eropa 2016.
Melihat bagaimana performanya melawan Spanyol pekan lalu, publik
boleh mengamini pernyataan Buffon dan Trapattoni bahwa Insigne bisa
membawa sesuatu yang berbeda untuk Italia, dalam hal ini sesuatu yang
positif.
Masuk di babak kedua, menggantikan Eder Martins di menit 51, ketika
kedudukan masih sama kuat 0-0, Insigne langsung menunjukkan alasan
mengapa Antonio Conte layak percaya kepadanya.
Berawal dari penetrasi Alessandro Florenzi, yang memainkan bola dan
mengirimkan kepada Federico Bernardeschi, yang berada beberapa meter
dari kotak penalti Spanyol, bola kemudian diteruskan kepada Emmanuele
Giaccherini. Sementara Insigne berlari secara diagonal masuk ke sisi
kiri, yang membuat Juanfran kelimpungan mengawasi wilayahnya. Terbukti,
bek sayap Spanyol itu telat membuat keputusan antara menjaga Giaccherini
atau Insigne, dan bola pun dengan cepat dikirim menyilang untuk
disontek pemain Napoli tersebut melewati hadangan David De Gea. Gol dan
Italia memimpin 1-0.
Hanya karena gol Aritz Aduriz yang pada akhirnya menggagalkan Insigne
mengakhiri laga dengan level heroik. Tapi, publik sudah tahu dia sudah
menjadi pembeda di laga tersebut.
Di laga melawan Jerman, dominasi tim tuan rumah sedikit banyak
menutup sepak terjangnya bersama Italia. Beberapa kali dia memberikan
ancaman ke gawang Andre Ter Stegen, tapi tak sampai menjebol gawangnya.
Stefano Okaka kemudian menggantikan perannya di menit 68.
Tapi, bagaimana pun juga, apa yang disuguhkan Insigne sudah menjadi
kans bahwa bakat-bakat terbaik Italia tak akan pernah habis. Melihat
performanya di musim ini bersama Napoli, Insigne juga tampil
mengesankan.
Dalam urusan mencetak gol, pemain yang berposisi sebagai gelandang,
atau bahkan pemain sayap, melesakkan 11 gol di Serie A Italia musim ini.
Di berada di peringkat sepuluh dalam daftar capocanoniere. Sementara
untuk urusan assist, Insigne termasuk sebagai yang terbaik. Bersama
Miralem Pjanic, Insigne menjadi pemain paling baik dalam mengirimkan
assist dengan sepuluh momen. 55 kesempatan mencetak gol juga
diciptakannya di musim ini dengan total tendangan mencapai 86 sepakan.
Fakta angka statistik mungkin bukan hal yang menjanjikan bagi
sebagian orang. Tapi, harus diakui, ada perkembangan yang luar biasa
ditunjukkan Insigne sejak Mauurizio Sarri menangani tim, menggantikan
Rafael Benitez di awal musim. Allenatore Partenopei itu seakan tahu
bagaimana memaksimalkan potensi yang dimiliki Insigne.
Kuncinya adalah kebebasan dalam bermain. Strategi itu yang diterapkan
Sarri di Napoli, dengan menarik Marek Hamsik lebih ke dalam untuk
memberikan ruang lebih kepada Insigne.
Apakah itu perlu ditiru Antonio Conte untuk memaksimalkan potensi
Insigne? Tergantung strategi seperti apa yang akan diterapkannya. Tapi
setidaknya di laga melawan Spanyol dan Jerman, Insigne sudah menawarkan
sesuatu yang berbeda untuk kekayaan strategi skuatnya.
Conte tahu apa yang kurang dari skuatnya, dan apa yang lebih. Dalam
hal bertahan dan semangat juang, mungkin hanya sedikit yang harus
dibenahi. Tapi dalam aspek menyerang, Conte tahu ada banyak hal yang
harus dibenahi. Keberadaan Insigne di barisan lini tengah yang
dimilikinya bisa menjadi solusi tersendiri. Insigne juga bisa menjadi
pembeda dalam satu momen menentukan.
Insigne mampu memenuhi tanggung jawab itu. Pertanyaannya kemudian
apakah dirinya akan diberikan kepercayaan dan kesempatan oleh Conte
untuk bisa memberikan kontribusi. Tapi yang jelas, Insigne bukan sekadar
kontributor semata. Dia memiliki kemampuan menjadi bintang Italia,
asalkan ada kesempatan yang didapatnya. Jika tidak, mungkin Italia
sendiri yang harus merugi.
sumber: goal.com